APA ITU TURUN TANGAN?

Kenali Turun Tangan,dan Mari Bergabung bersama kami

Anies Baswedan

Relawan Turun Tangan

KARENA CALON PEMIMPIN PERLU DIUJI DAN DIADILI

Ayo hadiri beramai-ramai Mengadili Calon Walikota Medan Sabtu, 14 November 2015

RUMAH BACA GEMACITA

Yuk Berdonasi Demi Generasi Muda Indonesia

Ayo Dukung!!!!

Petisi untuk Ketua dan Wakil Ketua MKD DPR RI

Quotes

Pejuang Bukan? HADAPI!!!

Thursday 28 January 2016

Pemuda untuk Indonesia



Di dalam suatu negara tentunya terdapat seorang pemimpin yang memimpin bangsanya ke arah perkembangan bangsa yang makmur, sejahtera, aman dan sesuai dengan kebutuhan rakyat. Demi penegakan suatu kepemimpinan yang adil dan ideal tidak cukup hanya dengan seorang pemimpin semata. Perkembangan suatu bangsa sangat mutlak diperlukan sumber daya manusia yang responsif, kompetitif, dan memiliki mobilitas tinggi dalam berfikir maupun bertindak, sehingga dapat berpartisipasi aktif dan konstruktif.
Pada saat sekarang ini, banyak generasi muda yang kurang berjiwa nasionalisme terhadap bangsanya, bersikap acuh, tidak peduli dengan pancasila dan jasa-jasa para pahlawan yang telah membawa bangsa ini pada gerbang kemerdekaan. Semangat gotong royong dan ramah tamah sebagai suatu khas bangsa Indonesia pun sudah hilang. Mereka cenderung melakukan hal-hal negatif seperti tawuran antar pelajar, narkoba, dan sebagainya. Hal ini disebabkan arus teknologi yang semakin canggih, sehingga generasi muda lupa akan tugasnya sebagai pemegang estafet pembangunan masa depan.
Oleh karena itu, para generasi muda sekarang harus dapat menyikapi perkembangan yang terjadi di dunia, selalu mengambil sisi positif, dan meninggalkan sisi negatifnya. Generasi muda harus memiliki semangat jiwa muda yang dapat membangun negara Indonesia dengan cara cinta tanah air, rela berkorban bagi bangsa Indonesia, belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat memajukan pendidikan Indonesia dan bersaing di dunia internasional. Generasi muda selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa, baik sebagai pelopor maupun sebagai pengambil keputusan. Karena jika bukan generasi muda yang berusaha, maka siapa lagi? 
Salam,
Azzura Nolia Fahrisya
Relawan TurunTangan Medan

Friday 11 December 2015

Yuk Berdonasi demi Generasi Muda Indonesia


Assalamu'alaikum~
Hai Pejuang ✋

Udah pada pernah dengar belum tentang Kampung Aur?
Kampung aur adalah salah satu pemukiman warga yang terletak di bantaran Sungai Deli, Medan. Nah Kampung Aur merupakan Kampung binaan Turun Tangan Medan yang pertama lho.  Disini Anak-Anaknya sangat cerdas, aktif dan kreatif. Mereka suka membaca, menulis, menari, menyanyi dan lain-lain. Kampung Aur memiliki Rumah Baca untuk anak-anak disana. Namun, sangat disayangkan Rumah Baca tersebut sangat kosong tidak seperti Rumah Baca yang sering kita lihat. Tidak ada buku cerita, tidak ada alat tulis, tidak ada buku pelajaran.

Maka dari itu TURUN TANGAN MEDAN mengajak kalian semua untuk dapat ikut membantu adik-adik kita di Kampung Aur dalam membangun "RUMAH BACA GEMACITA KAMPUNG AUR". 

Caranya gampang kok :)

Kalian bisa ikutan berdonasi dalam bentuk apapun lhooo~
Boleh dalam bentuk 
* UANG, 
* BUKU BACAAN, 
ALAT TULIS, 
RAK BUKU, 
MEJA KECIL, 
PERLENGKAPAN RUMAH BACA 
DAN LAIN-LAIN 


untuk yang ingin berdonasi via bank, kalian bisa transfer ke :

BANK MANDIRI  9000-1539-9158
a/n Siti Namira


Setelah transfer, kalian bisa memberikan bukti kiriman dengan mengirimkan SMS dengan format SMS

NAMA(Spasi)JUMLAH DONASI kirim ke nomor 0812-6081-1365


Untuk Info Lebih lanjut bisa menghubungi :

Mira       0812-6081-1365
Cintya    0852-6060-1901


"Bersahabatlah dengan buku, maka sukses akan bersahabat dengan Anda !"
Yuk berdonasi demi Generasi Muda Indonesia 

Waassalamu'alaikum

Monday 23 November 2015

Petisi untuk Ketua MKD DPR RI Terus Meningkat

Tuntutan kepada Ketua MKD DPR RI untuk mengadakan sidang terbuka terhadap Ketua DPR RI terus bergulir. Melalui change.org, Kurnia Ramadhana, Relawan Turun Tangan Medan, membuat petisi dengan judul "Ayo Dukung Sidang MKD DPR RI terbuka!" dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menuntut agar sidang terbuka diselenggarakan. Pada petisi yang dibuat dua hari lalu, dalam satu hari saja petisi ini sudah ditandatangani oleh 10.000 lebih netizen, dan kini telah mencapai 25.000 lebih tanda tangan.
Berikut isi dari petisi yang disampaikan oleh Kurnia


Sidang terbuka adalah jalan yang baik bagi pengembalian nama baik institusi legislatif Indonesia. Baru saja Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI permasalahan pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla oleh Setya Novanto tentang permintaan saham PT. Freeport Indonesia.
Mari kita dukung agar sidang MKD DPR RI menjadi sidang terbuka dan bisa dilihat oleh rakyat Indonesia.
Salam Cinta Indonesia,
 Kurnia Ramadhana
Relawan TurunTangan

Mari kita tandatangani petisi ini melalui :

Tuesday 10 November 2015

Undangan Liputan


Kepada rekan-rekan wartawan terhormat di tempat. 

9 Desember 2015 adalah sejarah baru bagi bangsa Indonesia, Pemilihan Umum serentak akan diselenggarakan di 269 daerah terdiri dari sembilan provinsi, 36 kota dan 226 kabupaten di Indonesia atau sekitar 53 persen dari total 537 jumlah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, salah satunya adalah kota Medan.

Dalam hal ini, kami gerakan TurunTangan Medan akan menyelenggarakan "Mengadili Calon Walikota Medan", maksud dari kegiatan ini adalah mempertemukan masyarakat Medan dengan calon pemimpinnya, masyarakat bisa menanyakan apa saja kepada calon Walikota tersebut, baik rekam jejak/visi misi/program 5 tahun kedepan. Harapan kami setelah kegiatan ini adalah menciptakan suasana yang lebih dekat antara pemuda dan Pemerintah kota Medan serta bisa melibatkan pemuda Medan dalam hal pembangunan kota 5 tahun kedepan.

Maka dari itu, kami ingin mengundang teman-teman wartawan kota Medan agar hadir di kegiatan yang akan dilaksanakan pada: 

Hari: Sabtu
Tanggal: 14 November 2015
Pukul: 17.00 WIB s/d Selesai
Lokasi: Medan Warkop (Ex UFC) Jalan Cik Di Tiro, dekat Taman Beringin.


Demikian Undangan ini kami sampaikan.

Salam Hangat,
Tim TurunTangan Medan

Bang Eldin Keinginan Kuat dari Camat Hingga Menjadi Walikota Medan

Dzulmi Eldin atau yang lebih sering disapa Bang Eldin lahir di Medan pada tanggal 4 Juli 1960 dari pasangan T. Syahrum Amir (Alm) seorang keturunan melayu yang lahir di Medan dan sang ibu Raidah Lubis (Almh) yang berdarah batak yang juga lahir di medan.
Eldin kecil adalah anak yang dikenal sejak kecil memiliki ahlak yang baik dan taat dalam menjalakan syariat agama islam yang dianutnya, hingga saat ini pun kegiatan ibadah beliau tidak luntur sedikitpun, semua itu dikarenakan kedisiplinan yang ada dalam pribadi Eldin. bahkan kita sendiripun bisa menyaksikan secara langsung dikala Subuh misalnya beliau tidak pernah absen sekalipun atau terlambat dalam menjalani ibadah sholat subuhnya di masjid yang berada di dekat rumahnya. Selain kegiatan mengaji dan shalat yang selalu ia kerjakan, Eldin juga sangat giat membantu kedua orang tua. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar Josua IV Medan, Bang Eldin sangat dikenal sebagai anak yang sederhana. Setelah lulus dari sekolah dasar, Bang Eldin menamatkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Josua II dan mengakhiri Sekolah Menengah Atas di SMA Methodist Medan, Masa kecil Bang Eldin banyak dihabiskan di medan bersama dengan saudara-saudaranya, dan Bang Eldin juga merupakan pribadi yang sangat tegas dalam berpendirian.
Setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas Bang Eldin melanjutkan program Sarjana di STIA LAN RI dengan mengambil jurusan Administrasi Negara pada 1989. Setelah itu pada tahun 2003, beliau menyelesaikan pendidikan Magisternya di perguruan tinggi Universitas Satya Gama  jurusan Ilmu Pemerintahan. Eldin memulai karir di pemerintahan menjadi pegawai negeri sipil sejak tahun 1980 di kota medan dengan jabatan pertama sebagai Pengatur Muda, pada tahun 1993 Bang Eldin dipromosikan menjadi Camat Patumbak di Kabupaten Deli serdang dan sempat juga menjadi Camat Lubuk Pakam sampai tahun 2000.
Setelah menjabat camat di kabupaten Deli Serdang Bang Eldin mendapat promosi jabatan menjadi kepala kantor penghubung pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Lagi-lagi Bang Eldin di promosikan dan resmi dilantik menjadi Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan (Kadispenda) oleh Walikota Medan Sampai tahun 2007, beliau kembali dilantik menjadi Asisten Administrasi Umum di Sekretariat Daerah Kota Medan, genap satu tahun menjabat pada bulan November 2008 beliau kembali dilantik menjadi Seketaris Daerah (Sekda) Kota Medan.
Berlandaskan keinginan yang kuat dari dalam diri untuk membangun kota Medan menjadi kota yang lebih maju di antara kota lainnya di Negara ini. pada tahun 2010 eldin menjadi Wakil Walikota Medan dan sempat menjadi Plt Walikota selama beberapa bulan hingga akhirnya Surat Keputusan dari Menteri Dalam Negeri No.131.12-3185 pada tanggal 18 Juni 2014 Eldin Resmi dilantik menjadi Walikota Medan Definitif.
Saat Ini, Bang Eldin memohon do’a kepada seluruh masyarakat di Kota Medan, agar diberi kemudahaan dan dukungannya  dalam Pemilihan Walikota Medan pada tanggal 9 Desember tahun 2015 ini.

Sumber : dzulmieldin.com



Ramadhan Pohan dan Tugas di Berbagai Negara yang Memberikan Kekayaan Gambaran Demokratisasi

Saya lahir di  Pematang Siantar, 6 Desember 1966. Selama kuliah, saya menulis kolom dan artikel opini di berbagai media dan ini menuntun saya ke dunia jurnalisme.  Tahun 1990, atau dua tahun sebelum lulus Strata I dari Fak Ilmu Sosial Politik Universitas Indonesia, saya bergabung dengan Jawa Possebagai reporter di Jakarta. Karir ini berlangsung selama tiga tahun. Pada 1993, saya ditugaskan ke Bulgaria sebagai koresponden di sana. Kemudian, Turki sepanjang 1996 - 1998.
Selama di luar negeri, saya tidak "ngepos" di satu negeri. Berbagai penugasan, menuntut saya bergerak dari satu negeri ke negeri lainnya. Yang tercatat di note saya adalah Afrika meliputi Senegal dan Afrika Selatan. Amerika Selatan dari Kuba, Mexico, Peru hingga Brazil dan Bolivia. Timur Tengah dari Uni Emirat Arab sampai Qatar dan Iran. Lalu Eropa, dari Jerman, Finlandia, Hungaria, Rusia, Rumania, Norwegia, Macedonia, hingga Serbia di saat pergolakan perang.
Di antara negara-negara yang saya jelajahi, saya bersyukur bisa melakukan liputan observasi untuk beberapa pemilihan di beberapa negara, yang segera memberikan kekayaan gambaran demokratisasi di berbagai belahan bumi, di antaranya pemilihan parlemen di Rusia, Yugoslavia, Bulgaria, Bosnia-Herzegovina; Konvensi Partai Demokrat, Boston, Massachusetts, USA 2004; Konvensi Partai Republik, New York, USA 2004; Pemilihan Presiden di Rusia, Bulgaria, USA, 2000 dan 2004.
Intensifikasi liputan luar negeri berakhir di Amerika Serikat saat saya ditugasi menjadi Representatif Jawa Pos USA  hingga Desember 2004.  Bekal menjadi representatif di Amerika Serikat cukup banyak. Sebelumnya, selama kurun Juni 1998 – Desember 2004,  saya bolak-balik ke Amerika Serikat untuk beberapa liputan khusus. Beberapa di antaranya adalah:
  • Laporan kunjungan dan pertemuan pemerintah indonesia (presiden dan menteri), anggota parlemen (DPR), cendekiawan, dan tokoh organisasi terkemuka dengan mitra Amerika
  • Meliput acara dan mewawancarai Xanana Gusmao dan Ramos Horta di kantor pusat PBB, New York (1998)
  • Meliput dan mewawancarai Wakil Utama Direktur Pelaksana IMF, Stanley Fischer saat rapat pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan the World Bank.
  • Menghadiri pertemuan Presiden Abdurrahman Wahid dengan Presiden Bill Clinton (November 1999) serta pertemuan Presiden Megawati Soekarnoputri dengan Presiden George Walker Bush (September 2001) di Oval Office, White House.
  • Meliput pertemuan anggota parlemen (DPR-RI) Taufik Kiemas dengan Politisi, Senator, Anggota Konggres dan pejabat Amerika (April – Mei 2001).
  • Meliput pertemuan Jusuf Kalla dengan pejabat pemerintah Amerika (2003).
  • Meliput pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dengan pejabat penting pemerintah Amerika (Mei 2003).
  • Meliput politik lokal dan politik luar negeri Amerika dengan menghadiri rapat serta acara politik di Gedung DPR Amerika, Departemen Luar Negeri (State Department), Gedung Putih (White House), dll.
  • Aktif melakukan kontak dan wawancara dengan LSM-LSM politik seperti Amnesty International, East Timor Action Network, organisasi untuk hubungan Muslim- Amerika, CAIR
  • Satu-satunya wartawan Indonesia peliput tetap di Gedung Putih, DPR- AS (Kongres), dan Senat (1998 – 2004)
  • Satu-satunya wartawan surat kabar Asia Tenggara diundang untuk berbuka puasa bersama di Gedung Putih, dijamu Presiden George Walker Bush, tahun 2001 – 2004.
  • Satu-satunya wartawan Indonesia yang diundang khusus untuk menghadiri Pelantikan Presiden Bush tahun 2001
  • Melakukan serangkaian wawancara dengan para politisi dan pejabat Amerika, Paul Wolfowitz, dll.
  • Diundang memberikan ceramah politik kepada para calon diplomat Amerika di Virginia.
  • Meliput event-event Islam local maupun internasional Amerika, seperti Islamic Society in North America (ISNA)
  • Wartawan Indonesia pertama yang menulis Barack Obama, yakni lewat konvensi Partai Demokrat di Boston Juli 2004.
Longgarnya perjalanan dan tugas jurnalisme ketika berada di Amerika Serikat memungkinkan saya  meneruskan pendidikan ke jenjang Strata 2 di American University (AU) Washington DC antara Agustus 2002 hingga  Mei 2004.
Tahun itu pula, saya pulang ke Indonesia dan bergabung dengan The Blora Institute  (The   Blora Center) di Jakarta pada Desember 2004, dan menjabat  Direktur, Opini Publik & Studi Partai Politik.  Profesi dan posisi mulai berwarna-warni. Tahun 2005 misalkan, saya mulai merambah dunia politik praktis dan menjadi Ketua Bidang Pusat Informasi, BAPPILU DPP Partai Demokrat. Pada 2006, diserahi tanggung jawab untuk memegang Koran Kabinet dengan posisi  Pemimpin Redaksi. Lalu pada 2006  menjadi Redaktur Pelaksana website kepresidenan www.presidensby.info.
Di tahun 2006 juga, saya diserahi tanggung jawab untuk menjadi  Pemimpin Redaksi koran harian nasional Jurnal Nasional, Jakarta.  Sementara dunia kewartawanan berjalan, karir politik dan organisasi terus berlangsung. Pada 2008, saya menjadi penasihat Forum Harmoni Nusantara (FORSAS), Jakarta, sampai sekarang. Di organisasi kewartawanan sendiri, saya menjadi Direktur Program Hubungan & Kerjasama Luar Negeri, Persatuan Wartawan Indonesia Pusat, Jakarta, sejak 2008.
Tahun 2009, saya terpilih menjadi anggota DPR-RI periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Jatim 7 yang meliputi Ponorogo, Magetan, Ngawi, Pacitan,  dan Trenggalek. Saya ikhlas berbakti untuk negeri, dengan dunia yang saya pilih, dan mudah-mudahan semua itu memberi manfaat untuk Indonesia yang lebih baik kelak.




Saturday 7 November 2015

#MedanMengadili TAMPIL BEDA

Tidak lama lagi, 'Mengadili Calon Walikota Medan' akan segera berlangsung. Antusias pemuda Kota Medan untuk menghadiri acara ini mulai bermunculan. Kicauan di twitter dengan tagar #MedanMengadili pun mulai ramai. 


Semangat pemuda Kota Medan ini menunjukkan bahwa warga Medan sudah mulai cerdas dalam memilih. Kesempatan bertanya secara langsung kepada para calon pemimpin ini terlihat tidak ingin disia-siakan begitu saja. 

Acara yang pertama kali diadakan di Indonesia terhadap para calon Walikota ini memiliki hal unik. Kedua calon tidak dipertemukan dalam satu panggung di waktu yang sama. Setiap calon memiliki waktu masing-masing untuk berdiri di depan dan menanggapi berbagai pertanyaan dari warga Kota Medan yang hadir. Kedua calon Walikota juga tidak didampingi oleh pasangan masing-masing calon, masing-masing partai pendukung serta tidak menunjukkan atribut pendukung manapun. Para Calon hanya menanggapi sendiri pertanyaan dari warga Kota Medan.

Acara ini juga akan dimeriahkan dengan penampilan musik akustik serta penampilan dari Teater O. Jadi, jangan sampai terlewatkan acara ini. Jadilah saksi kemeriahan panggung demokrasi Kota Medan "Mengadili Calon Walikota Medan" Sabtu, 14 November 2015 Pukul 16:00 WIB s- selesai. Gratis dan dibuka untuk umum. Kenali calonmu untuk menjadi Walikotamu.