Saya lahir di Pematang Siantar, 6 Desember 1966. Selama kuliah, saya menulis kolom dan artikel opini di berbagai media dan ini menuntun saya ke dunia jurnalisme. Tahun 1990, atau dua tahun sebelum lulus Strata I dari Fak Ilmu Sosial Politik Universitas Indonesia, saya bergabung dengan
Jawa Possebagai reporter di Jakarta. Karir ini berlangsung selama tiga tahun. Pada 1993, saya ditugaskan ke Bulgaria sebagai koresponden di sana. Kemudian, Turki sepanjang 1996 - 1998.
Selama di luar negeri, saya tidak "ngepos" di satu negeri. Berbagai penugasan, menuntut saya bergerak dari satu negeri ke negeri lainnya. Yang tercatat di note saya adalah Afrika meliputi Senegal dan Afrika Selatan. Amerika Selatan dari Kuba, Mexico, Peru hingga Brazil dan Bolivia. Timur Tengah dari Uni Emirat Arab sampai Qatar dan Iran. Lalu Eropa, dari Jerman, Finlandia, Hungaria, Rusia, Rumania, Norwegia, Macedonia, hingga Serbia di saat pergolakan perang.
Di antara negara-negara yang saya jelajahi, saya bersyukur bisa melakukan liputan observasi untuk beberapa pemilihan di beberapa negara, yang segera memberikan kekayaan gambaran demokratisasi di berbagai belahan bumi, di antaranya pemilihan parlemen di Rusia, Yugoslavia, Bulgaria, Bosnia-Herzegovina; Konvensi Partai Demokrat, Boston, Massachusetts, USA 2004; Konvensi Partai Republik, New York, USA 2004; Pemilihan Presiden di Rusia, Bulgaria, USA, 2000 dan 2004.
Intensifikasi liputan luar negeri berakhir di Amerika Serikat saat saya ditugasi menjadi Representatif Jawa Pos USA hingga Desember 2004. Bekal menjadi representatif di Amerika Serikat cukup banyak. Sebelumnya, selama kurun Juni 1998 – Desember 2004, saya bolak-balik ke Amerika Serikat untuk beberapa liputan khusus. Beberapa di antaranya adalah:
- Laporan kunjungan dan pertemuan pemerintah indonesia (presiden dan menteri), anggota parlemen (DPR), cendekiawan, dan tokoh organisasi terkemuka dengan mitra Amerika
- Meliput acara dan mewawancarai Xanana Gusmao dan Ramos Horta di kantor pusat PBB, New York (1998)
- Meliput dan mewawancarai Wakil Utama Direktur Pelaksana IMF, Stanley Fischer saat rapat pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan the World Bank.
- Menghadiri pertemuan Presiden Abdurrahman Wahid dengan Presiden Bill Clinton (November 1999) serta pertemuan Presiden Megawati Soekarnoputri dengan Presiden George Walker Bush (September 2001) di Oval Office, White House.
- Meliput pertemuan anggota parlemen (DPR-RI) Taufik Kiemas dengan Politisi, Senator, Anggota Konggres dan pejabat Amerika (April – Mei 2001).
- Meliput pertemuan Jusuf Kalla dengan pejabat pemerintah Amerika (2003).
- Meliput pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dengan pejabat penting pemerintah Amerika (Mei 2003).
- Meliput politik lokal dan politik luar negeri Amerika dengan menghadiri rapat serta acara politik di Gedung DPR Amerika, Departemen Luar Negeri (State Department), Gedung Putih (White House), dll.
- Aktif melakukan kontak dan wawancara dengan LSM-LSM politik seperti Amnesty International, East Timor Action Network, organisasi untuk hubungan Muslim- Amerika, CAIR
- Satu-satunya wartawan Indonesia peliput tetap di Gedung Putih, DPR- AS (Kongres), dan Senat (1998 – 2004)
- Satu-satunya wartawan surat kabar Asia Tenggara diundang untuk berbuka puasa bersama di Gedung Putih, dijamu Presiden George Walker Bush, tahun 2001 – 2004.
- Satu-satunya wartawan Indonesia yang diundang khusus untuk menghadiri Pelantikan Presiden Bush tahun 2001
- Melakukan serangkaian wawancara dengan para politisi dan pejabat Amerika, Paul Wolfowitz, dll.
- Diundang memberikan ceramah politik kepada para calon diplomat Amerika di Virginia.
- Meliput event-event Islam local maupun internasional Amerika, seperti Islamic Society in North America (ISNA)
- Wartawan Indonesia pertama yang menulis Barack Obama, yakni lewat konvensi Partai Demokrat di Boston Juli 2004.
Longgarnya perjalanan dan tugas jurnalisme ketika berada di Amerika Serikat memungkinkan saya meneruskan pendidikan ke jenjang Strata 2 di American University (AU) Washington DC antara Agustus 2002 hingga Mei 2004.
Tahun itu pula, saya pulang ke Indonesia dan bergabung dengan The Blora Institute (The Blora Center) di Jakarta pada Desember 2004, dan menjabat Direktur, Opini Publik & Studi Partai Politik. Profesi dan posisi mulai berwarna-warni. Tahun 2005 misalkan, saya mulai merambah dunia politik praktis dan menjadi Ketua Bidang Pusat Informasi, BAPPILU DPP Partai Demokrat. Pada 2006, diserahi tanggung jawab untuk memegang Koran Kabinet dengan posisi Pemimpin Redaksi. Lalu pada 2006 menjadi Redaktur Pelaksana website kepresidenan www.presidensby.info.
Di tahun 2006 juga, saya diserahi tanggung jawab untuk menjadi Pemimpin Redaksi koran harian nasional Jurnal Nasional, Jakarta. Sementara dunia kewartawanan berjalan, karir politik dan organisasi terus berlangsung. Pada 2008, saya menjadi penasihat Forum Harmoni Nusantara (FORSAS), Jakarta, sampai sekarang. Di organisasi kewartawanan sendiri, saya menjadi Direktur Program Hubungan & Kerjasama Luar Negeri, Persatuan Wartawan Indonesia Pusat, Jakarta, sejak 2008.
Tahun 2009, saya terpilih menjadi anggota DPR-RI periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Jatim 7 yang meliputi Ponorogo, Magetan, Ngawi, Pacitan, dan Trenggalek. Saya ikhlas berbakti untuk negeri, dengan dunia yang saya pilih, dan mudah-mudahan semua itu memberi manfaat untuk Indonesia yang lebih baik kelak.