APA ITU TURUN TANGAN?

Kenali Turun Tangan,dan Mari Bergabung bersama kami

Anies Baswedan

Relawan Turun Tangan

KARENA CALON PEMIMPIN PERLU DIUJI DAN DIADILI

Ayo hadiri beramai-ramai Mengadili Calon Walikota Medan Sabtu, 14 November 2015

RUMAH BACA GEMACITA

Yuk Berdonasi Demi Generasi Muda Indonesia

Ayo Dukung!!!!

Petisi untuk Ketua dan Wakil Ketua MKD DPR RI

Quotes

Pejuang Bukan? HADAPI!!!

Wednesday 14 January 2015

Surga di Telapak Kaki Ibu


     Dalam rangka memperingati hari ibu yang bertepatan pada tanggal 22 Desember, Turun Tangan Medan membuat sebuah video yang terinspirasi dari puisi seorang penyair terkemuka di Indonesia, Chairil Anwar yang berjudul "Ibu"

DISKUSI INTERNAL BERSAMA ANIES BASWEDAN

   

     Awal mula rencana, Turun Tangan Medan akan memeriahkan hari ulang tahun dengan mengundang beberapa orang berpengaruh atas terbentuknya Turun Tangan. Diantaranya Anies Baswedan selaku insiator gerakan nol rupiah ini. Namun dikarenakan berbagai kesibukan sebagai menteri pendidikan dasar dan menengah beliau tidak dapat hadir. Tapi keberuntungan berpihak ke Turun Tangan Medan. Anies Baswedan diundang sebagai pembicara di pelaksanaan seminar Menyongsong MEA 2015 yang diselenggarakan Harian Waspada Medan pada Sabtu, 10 Januari 2015. Mendengar kabar baik ini, para relawan langsung menyusun rencana pertemuan dengan sang inisiator dengan mengadakan diskusi internal mengenai laporan kerja Turun Tangan Medan selama setahun ini dan rencana kerja Turun Tangan Medan ke depannya.Sehari sebelum acara pada pukul 20.00 wib, pembina Turun Tangan Medan Dwi Endah Purwanti menerima kabar melalui asisten Anies Baswedan jika beliau akan bersedia menghadiri diskusi internal bersama Turun Tangan Medan setelah menghadiri acara seminar. Koordinator Turun Tangan Medan, Kurnia Ramadhana langsung menginstruksikan kepada seluruh relawan untuk berkumpul pada Sabtu, 10 Januari 2015 pukul 12.00 di restoran Laksamana Mengamuk di jalan STM Medan. Tepat pukul 12.00 seluruh relawan yang berjumlah 90 orang sudah berkumpul menanti hadirnya sang inisiator. Sembari menunggu hadirnya Anies Baswedan salah satu relawan Lorenza Sianturi mengajak para relawan untuk memberikan testimoni mengenai apa itu turun tangan. Satu persatu relawan maju memberikan argumennya apa itu Turun Tangan Medan. Salah satu relawan bernama Yoan Tanjung mengatakan “Turun Tangan itu Benci (benci melihat ketidak pedulian terhadap bangsa ini), Turun Tangan itu Cemburu (cemburu karena kesenjangan antar setiap lapisan masyarakat yang tidak bisa bersatu dalam mentebarkan virus kebaikan) dan Turun Tangan itu Frustasi (frustasi karena kebaikan saat ini dianggap hal yang tabu dan orang baik hanya dianggap mitos dalam dunia dongeng”.
   Testimoni demi testimoni yang relawan ungkapkan dan tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 15.00 wib. Anies Baswedan belum juga hadir. Ternyata beliau melakukan blusukan ke salah satu SMK yang ada di kota medan. Relawan terus menunggu berharap Anies Baswedan segera hadir dan punya waktu yang lama untuk berdiskusi dengan Turun Tangan Medan.Tepat pukul 16.00 wib. Anies Baswedan tiba di Restoran Laksamana Mengamuk. Tepuk tangan dan Sorak riuh para relawan mengantarkan Anies Baswedan ke ruangan diskusi. Anies langsung menyalami satu-persatu para relawan sembari mengatakan “Terima kasih ya!!”. Senyum sumeringah dan mata yang menyala langsung terlihat dari wajah para relawan. Setelah menyalami seluruh relawan Anies duduk dan mendengarkan salam pembuka oleh koordinator Turun Tangan Medan Kurnia Ramadhana, mem-flashback bagaimana terbentuknya Turun Tangan Medan dan kegiatan apa yang telah dilakukan selama setahun ini. Lalu Anies Baswedan memberikan wejangan kepada para relawan Turun Tangan Medan. Anies mengatakan “Yang kita fokuskan hanya pada menyelesaikan berbagai masalah. Jangan hiraukan orang-orang yang hanya mengeluh dan memerintah. Tapi kita juga jangan menjadi orang yang menyelesaikan masalah lalu bicara, anda tidak kerja ya? Anda tidak ikut menyelesaikan masalah ya? Biarlah mereka tersadar dengan melihat apa hasil yang telah kita capai. Bukan dari kata-kata yang sebenarnya akan merendahkan diri kita sendiri”. Begitu banyak wejangan yang Anies katakan, semua kata-katanya adalah kata-kata yang sederhana yang menjadi nasihat disepanjang perjalanan para relawan berjuang menyelesaikan berbagai masalah yang ada di indonesia.
    Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 17.15 wib. Anies sudah harus berada di bandara Kualanamu karena keberangkatannya menuju jakarta pada pukul 18.00 wib. Wajah murung tampak dari para relawan karena harus menyudahi diskusi ini. Juga tampak wajah yang sangat kecewa dari beberapa relawan yang sangat mengagumi sosok Anies Baswedan yang ingin foto bersama tapi karena katerbatasan waktu, mereka harus mengurungi niat. Tapi inti dari segalanya adalah Anies Baswedan berhasil mengubah skeptis orang banyak mengenai orang-orang yang mau melakukan sesuatu harus dibayar dulu, harus ada imbalan tertentu yang harus diterima. 42.963 relawan Turun Tangan yang ada di indonesia telah membuktikan. Mereka adalah pejuang nol rupiah yang tidak mau tinggal diam dan terus berkomitmen untuk turun tangan. Semangat terus!! Pejuang bukan?! HADAPI!!!  (Penulis : Sarah Nur Asyiah, Relawan Turun Tangan)