APA ITU TURUN TANGAN?

Kenali Turun Tangan,dan Mari Bergabung bersama kami

Anies Baswedan

Relawan Turun Tangan

KARENA CALON PEMIMPIN PERLU DIUJI DAN DIADILI

Ayo hadiri beramai-ramai Mengadili Calon Walikota Medan Sabtu, 14 November 2015

RUMAH BACA GEMACITA

Yuk Berdonasi Demi Generasi Muda Indonesia

Ayo Dukung!!!!

Petisi untuk Ketua dan Wakil Ketua MKD DPR RI

Quotes

Pejuang Bukan? HADAPI!!!

Sunday 28 June 2015

Pembukaan Pesantren Kilat Ramadhan 1436 H Berjalan dengan Khidmat




Medan (Kampung Aur), 28 Juni 2015, Pesantren Kilat Ramadhan 1436 H (PKR) telah dibuka oleh Ketua Kenaziran Mesjid Jami’ Aur, meski jadwal yang ditentukan sedikit molor dari yang semestinya. Acara pembukaan yang dibawakan oleh Pak Icap (warga Kampung Aur) ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an oleh salah seorang peserta PKR yang bernama Fadhila dan dilanjutkan dengan tausyiah yang disampaikan oleh tokoh masyarakat setempat.
                
Dalam tausyiahnya, Beliau sangat memberikan apresiasi terhadap kehadiran Turun Tangan Medan yang mau melaksanakan PKR di kampung aur yang terletak di pinggiran sungai deli Jalan Brigjen Katamso, Medan (Belakang Kantor Harian Waspada).



Turun Tangan Medan yang diwakili oleh Musthofa HSB menyampaikan dalam kata sambutannya bahwa PKR ini adalah kesempatan baik yang tidak boleh dilewatkan oleh Turun Tangan Medan untuk berbuat sekaligus beribadah di bulan yang penuh berkah ini. Begitu juga bagi para peserta PKR yang merupakan adik-adik warga kampung Aur agar tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar dengan para instruktur yang akan mengisi PKR nantinya selama 5 hari kedepan.

Pesantren Kilat Ramadhan yang mengangkat tema ‘Membangun Anak Negeri yang Berwawasan Luas dan Berakhlakul Karimah’ ini tidak seperti PKR pada biasanya yang hanya diisi dengan pengetahuan agama semata. PKR ini ditambah dengan pengetahuan umum yang ditujukan untuk meningkatkan jiwa Nasionalisme para peserta.

Tidak hanya relawan Turun Tangan Medan Muslim yang mengisi PKR ini, namun para relawan Turun Tangan Medan yang beragama Nasrani, Katholik dan lainnya juga ikut melibatkan diri guna mensukseskan acara ini.









Monday 15 June 2015

Yok Belajar Menggambar Bareng Bang Dodi 'Digidoy'


Beberapa waktu yang lalu tanggal 13 Juni 2015, Turun Tangan Mengajar bersama dengan Dodi Pratama  Dari Digidoy mengajar anak-anak kelas 1-6 dari SD PAB-TI. Tema hari ini adalah menggambar sahabat terbaik mereka sendiri. Dodi memulai dengan mengajarkan menggambar kepala,mata,hidung,dan rambut. Anak-anak mengikuti Dodi dan mulai menggambar sahabat mereka dengan gambar-gambar yang lucu. Setelah itu mereka diminta menuliskan nama dan menceritakan sifat sahabatnya. 

Satu persatu dengan dibimbing dengan kakak-kakak dan abang-abang dari TTM maju kedepan. Banyak juga yang malu-malu untuk menceritakannya. Kegiatan ditutup dengan photo bersama, dan ternyata pada hari tersebut anak-anak PAB-TI mengambil rapot hasil belajar mereka. Semoga kegiatan hari tersebut membuka bakat-bakat mereka dan menjadi inspirasi mereka dalam menggambar. (Acme Admira Arafah-Relawan Turun Tangan)







Lagi, Turun Tangan Medan "Berulah"


Kampung Aur, Medan, 14 Juni 2015, Turun Tangan Medan bekerjasama dengan Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (TBM FK-UISU) melakukan kegiatan khitanan massal di Kampung Aur, Kec. Medan Maimun, Sumatera Utara (14/6), dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini juga dibantu masyarakat Kampung Aur, komunitas Laskar Bocah Sungai Deli (Labosude), Sanggar Perkasa, dan Komisi Perlindungan Anak (KOPA). Dalam kegiatan ini, 43 mahasiswa kedokteran diturunkan dan 35 anak turut dikhitan.
Shandy Mega, ketua TBM FK-UISU, menuturkan bahwa kegiatan ini memiliki manfaat besar bagi masyarakat terutama di Kampung Aur. "Kegiatan ini diharapkan selain membantu masyarakat secara sosial, juga bisa mendekatkan diri masyarakat kepada nilai Islam, mengingat khitan adalah salah satu ajaran Rasul", ujarnya. Namun, kendala juga tak terlepas dari kegiatan ini. Shandy menuturkan, ada anak-anak yang tidak ikut dikhitan, sedangkan anak-anak yang sudah dikhitan mengalami sedikit gangguan. "Karena takut, ada juga anak-anak yang menolak untuk disunat, selain itu anak-anak yang sudah disunat mengalami perenggangan jahitan. Hal ini terjadi ketika anak-anak mengalami ereksi, sehingga banyak orangtua yang membawa anaknya kembali ke kami (TBM FK-UISU)". Namun, ia menambahkan, hal tersebut sudah biasa terjadi ketika anak-anak selesai dikhitan.
Sementara itu, anak-anak yang tidak dikhitan diajak tim Turun Tangan Medan melakukan  pengecatan dan penanaman tanaman dalam rangka program "Environmental Care Of Turun Tangan Medan" (ECO-TTM). Program yang sudah berjalan 3 bulan ini diharapkan mampu mengubah pola hidup masyarakat Kampung Aur terutama di bidang lingkungan.



"Kami bersama anak-anak menanam bibit, dan bibit yang kami tanam selain tanaman hias adalah tanaman yang bersifat konsumtif, seperti cabai, sawi, dan selada. Jadi ketika sudah tumbuh, masyarakat bisa memetik hasilnya sendiri", ujar Fahrul Rozi Siregar, ketua proyek.
Program ECO-TTM sudah banyak melakukan kegiatan di Kampung Aur, di antaranya senam pagi, sosialisasi, dan praktik cara cuci tangan yang baik dan benar. "Kedepannya kami akan menyumbang tong sampah bagi masyarakat Kampung Aur, agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai", ujar Rozi.
Turun Tangan adalah komunitas yang bergerak di bidang sosial dan politik yang digagas oleh Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejak Agustus 2013. Komunitas ini sudah muncul di beberapa kota, salah satunya kota Medan. Turun Tangan Medan lahir pada 12 Januari 2014 dan dikoordinasi oleh Kurnia Ramadhana. Turun Tangan Medan ikut terlibat dalam penggalangan dana untuk Daffa penderita Atresia Bilier dan Affandi penderita jantung bocor. Selain ECO-TTM, Turun Tangan Medan juga bergerak di bidang pendidikan, di antaranya "Turun Tangan Mengajar" dan "Kampung Antikorupsi". (Mhd.Tri Prayogo / Relawan Turun Tangan)