Quotes

Pejuang Bukan? HADAPI!!!

Monday 15 June 2015

Lagi, Turun Tangan Medan "Berulah"


Kampung Aur, Medan, 14 Juni 2015, Turun Tangan Medan bekerjasama dengan Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (TBM FK-UISU) melakukan kegiatan khitanan massal di Kampung Aur, Kec. Medan Maimun, Sumatera Utara (14/6), dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini juga dibantu masyarakat Kampung Aur, komunitas Laskar Bocah Sungai Deli (Labosude), Sanggar Perkasa, dan Komisi Perlindungan Anak (KOPA). Dalam kegiatan ini, 43 mahasiswa kedokteran diturunkan dan 35 anak turut dikhitan.
Shandy Mega, ketua TBM FK-UISU, menuturkan bahwa kegiatan ini memiliki manfaat besar bagi masyarakat terutama di Kampung Aur. "Kegiatan ini diharapkan selain membantu masyarakat secara sosial, juga bisa mendekatkan diri masyarakat kepada nilai Islam, mengingat khitan adalah salah satu ajaran Rasul", ujarnya. Namun, kendala juga tak terlepas dari kegiatan ini. Shandy menuturkan, ada anak-anak yang tidak ikut dikhitan, sedangkan anak-anak yang sudah dikhitan mengalami sedikit gangguan. "Karena takut, ada juga anak-anak yang menolak untuk disunat, selain itu anak-anak yang sudah disunat mengalami perenggangan jahitan. Hal ini terjadi ketika anak-anak mengalami ereksi, sehingga banyak orangtua yang membawa anaknya kembali ke kami (TBM FK-UISU)". Namun, ia menambahkan, hal tersebut sudah biasa terjadi ketika anak-anak selesai dikhitan.
Sementara itu, anak-anak yang tidak dikhitan diajak tim Turun Tangan Medan melakukan  pengecatan dan penanaman tanaman dalam rangka program "Environmental Care Of Turun Tangan Medan" (ECO-TTM). Program yang sudah berjalan 3 bulan ini diharapkan mampu mengubah pola hidup masyarakat Kampung Aur terutama di bidang lingkungan.



"Kami bersama anak-anak menanam bibit, dan bibit yang kami tanam selain tanaman hias adalah tanaman yang bersifat konsumtif, seperti cabai, sawi, dan selada. Jadi ketika sudah tumbuh, masyarakat bisa memetik hasilnya sendiri", ujar Fahrul Rozi Siregar, ketua proyek.
Program ECO-TTM sudah banyak melakukan kegiatan di Kampung Aur, di antaranya senam pagi, sosialisasi, dan praktik cara cuci tangan yang baik dan benar. "Kedepannya kami akan menyumbang tong sampah bagi masyarakat Kampung Aur, agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai", ujar Rozi.
Turun Tangan adalah komunitas yang bergerak di bidang sosial dan politik yang digagas oleh Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejak Agustus 2013. Komunitas ini sudah muncul di beberapa kota, salah satunya kota Medan. Turun Tangan Medan lahir pada 12 Januari 2014 dan dikoordinasi oleh Kurnia Ramadhana. Turun Tangan Medan ikut terlibat dalam penggalangan dana untuk Daffa penderita Atresia Bilier dan Affandi penderita jantung bocor. Selain ECO-TTM, Turun Tangan Medan juga bergerak di bidang pendidikan, di antaranya "Turun Tangan Mengajar" dan "Kampung Antikorupsi". (Mhd.Tri Prayogo / Relawan Turun Tangan)

0 komentar:

Post a Comment