APA ITU TURUN TANGAN?

Kenali Turun Tangan,dan Mari Bergabung bersama kami

Anies Baswedan

Relawan Turun Tangan

KARENA CALON PEMIMPIN PERLU DIUJI DAN DIADILI

Ayo hadiri beramai-ramai Mengadili Calon Walikota Medan Sabtu, 14 November 2015

RUMAH BACA GEMACITA

Yuk Berdonasi Demi Generasi Muda Indonesia

Ayo Dukung!!!!

Petisi untuk Ketua dan Wakil Ketua MKD DPR RI

Quotes

Pejuang Bukan? HADAPI!!!

Friday 11 December 2015

Yuk Berdonasi demi Generasi Muda Indonesia


Assalamu'alaikum~
Hai Pejuang ✋

Udah pada pernah dengar belum tentang Kampung Aur?
Kampung aur adalah salah satu pemukiman warga yang terletak di bantaran Sungai Deli, Medan. Nah Kampung Aur merupakan Kampung binaan Turun Tangan Medan yang pertama lho.  Disini Anak-Anaknya sangat cerdas, aktif dan kreatif. Mereka suka membaca, menulis, menari, menyanyi dan lain-lain. Kampung Aur memiliki Rumah Baca untuk anak-anak disana. Namun, sangat disayangkan Rumah Baca tersebut sangat kosong tidak seperti Rumah Baca yang sering kita lihat. Tidak ada buku cerita, tidak ada alat tulis, tidak ada buku pelajaran.

Maka dari itu TURUN TANGAN MEDAN mengajak kalian semua untuk dapat ikut membantu adik-adik kita di Kampung Aur dalam membangun "RUMAH BACA GEMACITA KAMPUNG AUR". 

Caranya gampang kok :)

Kalian bisa ikutan berdonasi dalam bentuk apapun lhooo~
Boleh dalam bentuk 
* UANG, 
* BUKU BACAAN, 
ALAT TULIS, 
RAK BUKU, 
MEJA KECIL, 
PERLENGKAPAN RUMAH BACA 
DAN LAIN-LAIN 


untuk yang ingin berdonasi via bank, kalian bisa transfer ke :

BANK MANDIRI  9000-1539-9158
a/n Siti Namira


Setelah transfer, kalian bisa memberikan bukti kiriman dengan mengirimkan SMS dengan format SMS

NAMA(Spasi)JUMLAH DONASI kirim ke nomor 0812-6081-1365


Untuk Info Lebih lanjut bisa menghubungi :

Mira       0812-6081-1365
Cintya    0852-6060-1901


"Bersahabatlah dengan buku, maka sukses akan bersahabat dengan Anda !"
Yuk berdonasi demi Generasi Muda Indonesia 

Waassalamu'alaikum

Monday 23 November 2015

Petisi untuk Ketua MKD DPR RI Terus Meningkat

Tuntutan kepada Ketua MKD DPR RI untuk mengadakan sidang terbuka terhadap Ketua DPR RI terus bergulir. Melalui change.org, Kurnia Ramadhana, Relawan Turun Tangan Medan, membuat petisi dengan judul "Ayo Dukung Sidang MKD DPR RI terbuka!" dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menuntut agar sidang terbuka diselenggarakan. Pada petisi yang dibuat dua hari lalu, dalam satu hari saja petisi ini sudah ditandatangani oleh 10.000 lebih netizen, dan kini telah mencapai 25.000 lebih tanda tangan.
Berikut isi dari petisi yang disampaikan oleh Kurnia


Sidang terbuka adalah jalan yang baik bagi pengembalian nama baik institusi legislatif Indonesia. Baru saja Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI permasalahan pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla oleh Setya Novanto tentang permintaan saham PT. Freeport Indonesia.
Mari kita dukung agar sidang MKD DPR RI menjadi sidang terbuka dan bisa dilihat oleh rakyat Indonesia.
Salam Cinta Indonesia,
 Kurnia Ramadhana
Relawan TurunTangan

Mari kita tandatangani petisi ini melalui :

Tuesday 10 November 2015

Undangan Liputan


Kepada rekan-rekan wartawan terhormat di tempat. 

9 Desember 2015 adalah sejarah baru bagi bangsa Indonesia, Pemilihan Umum serentak akan diselenggarakan di 269 daerah terdiri dari sembilan provinsi, 36 kota dan 226 kabupaten di Indonesia atau sekitar 53 persen dari total 537 jumlah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, salah satunya adalah kota Medan.

Dalam hal ini, kami gerakan TurunTangan Medan akan menyelenggarakan "Mengadili Calon Walikota Medan", maksud dari kegiatan ini adalah mempertemukan masyarakat Medan dengan calon pemimpinnya, masyarakat bisa menanyakan apa saja kepada calon Walikota tersebut, baik rekam jejak/visi misi/program 5 tahun kedepan. Harapan kami setelah kegiatan ini adalah menciptakan suasana yang lebih dekat antara pemuda dan Pemerintah kota Medan serta bisa melibatkan pemuda Medan dalam hal pembangunan kota 5 tahun kedepan.

Maka dari itu, kami ingin mengundang teman-teman wartawan kota Medan agar hadir di kegiatan yang akan dilaksanakan pada: 

Hari: Sabtu
Tanggal: 14 November 2015
Pukul: 17.00 WIB s/d Selesai
Lokasi: Medan Warkop (Ex UFC) Jalan Cik Di Tiro, dekat Taman Beringin.


Demikian Undangan ini kami sampaikan.

Salam Hangat,
Tim TurunTangan Medan

Bang Eldin Keinginan Kuat dari Camat Hingga Menjadi Walikota Medan

Dzulmi Eldin atau yang lebih sering disapa Bang Eldin lahir di Medan pada tanggal 4 Juli 1960 dari pasangan T. Syahrum Amir (Alm) seorang keturunan melayu yang lahir di Medan dan sang ibu Raidah Lubis (Almh) yang berdarah batak yang juga lahir di medan.
Eldin kecil adalah anak yang dikenal sejak kecil memiliki ahlak yang baik dan taat dalam menjalakan syariat agama islam yang dianutnya, hingga saat ini pun kegiatan ibadah beliau tidak luntur sedikitpun, semua itu dikarenakan kedisiplinan yang ada dalam pribadi Eldin. bahkan kita sendiripun bisa menyaksikan secara langsung dikala Subuh misalnya beliau tidak pernah absen sekalipun atau terlambat dalam menjalani ibadah sholat subuhnya di masjid yang berada di dekat rumahnya. Selain kegiatan mengaji dan shalat yang selalu ia kerjakan, Eldin juga sangat giat membantu kedua orang tua. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar Josua IV Medan, Bang Eldin sangat dikenal sebagai anak yang sederhana. Setelah lulus dari sekolah dasar, Bang Eldin menamatkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Josua II dan mengakhiri Sekolah Menengah Atas di SMA Methodist Medan, Masa kecil Bang Eldin banyak dihabiskan di medan bersama dengan saudara-saudaranya, dan Bang Eldin juga merupakan pribadi yang sangat tegas dalam berpendirian.
Setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas Bang Eldin melanjutkan program Sarjana di STIA LAN RI dengan mengambil jurusan Administrasi Negara pada 1989. Setelah itu pada tahun 2003, beliau menyelesaikan pendidikan Magisternya di perguruan tinggi Universitas Satya Gama  jurusan Ilmu Pemerintahan. Eldin memulai karir di pemerintahan menjadi pegawai negeri sipil sejak tahun 1980 di kota medan dengan jabatan pertama sebagai Pengatur Muda, pada tahun 1993 Bang Eldin dipromosikan menjadi Camat Patumbak di Kabupaten Deli serdang dan sempat juga menjadi Camat Lubuk Pakam sampai tahun 2000.
Setelah menjabat camat di kabupaten Deli Serdang Bang Eldin mendapat promosi jabatan menjadi kepala kantor penghubung pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Lagi-lagi Bang Eldin di promosikan dan resmi dilantik menjadi Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan (Kadispenda) oleh Walikota Medan Sampai tahun 2007, beliau kembali dilantik menjadi Asisten Administrasi Umum di Sekretariat Daerah Kota Medan, genap satu tahun menjabat pada bulan November 2008 beliau kembali dilantik menjadi Seketaris Daerah (Sekda) Kota Medan.
Berlandaskan keinginan yang kuat dari dalam diri untuk membangun kota Medan menjadi kota yang lebih maju di antara kota lainnya di Negara ini. pada tahun 2010 eldin menjadi Wakil Walikota Medan dan sempat menjadi Plt Walikota selama beberapa bulan hingga akhirnya Surat Keputusan dari Menteri Dalam Negeri No.131.12-3185 pada tanggal 18 Juni 2014 Eldin Resmi dilantik menjadi Walikota Medan Definitif.
Saat Ini, Bang Eldin memohon do’a kepada seluruh masyarakat di Kota Medan, agar diberi kemudahaan dan dukungannya  dalam Pemilihan Walikota Medan pada tanggal 9 Desember tahun 2015 ini.

Sumber : dzulmieldin.com



Ramadhan Pohan dan Tugas di Berbagai Negara yang Memberikan Kekayaan Gambaran Demokratisasi

Saya lahir di  Pematang Siantar, 6 Desember 1966. Selama kuliah, saya menulis kolom dan artikel opini di berbagai media dan ini menuntun saya ke dunia jurnalisme.  Tahun 1990, atau dua tahun sebelum lulus Strata I dari Fak Ilmu Sosial Politik Universitas Indonesia, saya bergabung dengan Jawa Possebagai reporter di Jakarta. Karir ini berlangsung selama tiga tahun. Pada 1993, saya ditugaskan ke Bulgaria sebagai koresponden di sana. Kemudian, Turki sepanjang 1996 - 1998.
Selama di luar negeri, saya tidak "ngepos" di satu negeri. Berbagai penugasan, menuntut saya bergerak dari satu negeri ke negeri lainnya. Yang tercatat di note saya adalah Afrika meliputi Senegal dan Afrika Selatan. Amerika Selatan dari Kuba, Mexico, Peru hingga Brazil dan Bolivia. Timur Tengah dari Uni Emirat Arab sampai Qatar dan Iran. Lalu Eropa, dari Jerman, Finlandia, Hungaria, Rusia, Rumania, Norwegia, Macedonia, hingga Serbia di saat pergolakan perang.
Di antara negara-negara yang saya jelajahi, saya bersyukur bisa melakukan liputan observasi untuk beberapa pemilihan di beberapa negara, yang segera memberikan kekayaan gambaran demokratisasi di berbagai belahan bumi, di antaranya pemilihan parlemen di Rusia, Yugoslavia, Bulgaria, Bosnia-Herzegovina; Konvensi Partai Demokrat, Boston, Massachusetts, USA 2004; Konvensi Partai Republik, New York, USA 2004; Pemilihan Presiden di Rusia, Bulgaria, USA, 2000 dan 2004.
Intensifikasi liputan luar negeri berakhir di Amerika Serikat saat saya ditugasi menjadi Representatif Jawa Pos USA  hingga Desember 2004.  Bekal menjadi representatif di Amerika Serikat cukup banyak. Sebelumnya, selama kurun Juni 1998 – Desember 2004,  saya bolak-balik ke Amerika Serikat untuk beberapa liputan khusus. Beberapa di antaranya adalah:
  • Laporan kunjungan dan pertemuan pemerintah indonesia (presiden dan menteri), anggota parlemen (DPR), cendekiawan, dan tokoh organisasi terkemuka dengan mitra Amerika
  • Meliput acara dan mewawancarai Xanana Gusmao dan Ramos Horta di kantor pusat PBB, New York (1998)
  • Meliput dan mewawancarai Wakil Utama Direktur Pelaksana IMF, Stanley Fischer saat rapat pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan the World Bank.
  • Menghadiri pertemuan Presiden Abdurrahman Wahid dengan Presiden Bill Clinton (November 1999) serta pertemuan Presiden Megawati Soekarnoputri dengan Presiden George Walker Bush (September 2001) di Oval Office, White House.
  • Meliput pertemuan anggota parlemen (DPR-RI) Taufik Kiemas dengan Politisi, Senator, Anggota Konggres dan pejabat Amerika (April – Mei 2001).
  • Meliput pertemuan Jusuf Kalla dengan pejabat pemerintah Amerika (2003).
  • Meliput pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dengan pejabat penting pemerintah Amerika (Mei 2003).
  • Meliput politik lokal dan politik luar negeri Amerika dengan menghadiri rapat serta acara politik di Gedung DPR Amerika, Departemen Luar Negeri (State Department), Gedung Putih (White House), dll.
  • Aktif melakukan kontak dan wawancara dengan LSM-LSM politik seperti Amnesty International, East Timor Action Network, organisasi untuk hubungan Muslim- Amerika, CAIR
  • Satu-satunya wartawan Indonesia peliput tetap di Gedung Putih, DPR- AS (Kongres), dan Senat (1998 – 2004)
  • Satu-satunya wartawan surat kabar Asia Tenggara diundang untuk berbuka puasa bersama di Gedung Putih, dijamu Presiden George Walker Bush, tahun 2001 – 2004.
  • Satu-satunya wartawan Indonesia yang diundang khusus untuk menghadiri Pelantikan Presiden Bush tahun 2001
  • Melakukan serangkaian wawancara dengan para politisi dan pejabat Amerika, Paul Wolfowitz, dll.
  • Diundang memberikan ceramah politik kepada para calon diplomat Amerika di Virginia.
  • Meliput event-event Islam local maupun internasional Amerika, seperti Islamic Society in North America (ISNA)
  • Wartawan Indonesia pertama yang menulis Barack Obama, yakni lewat konvensi Partai Demokrat di Boston Juli 2004.
Longgarnya perjalanan dan tugas jurnalisme ketika berada di Amerika Serikat memungkinkan saya  meneruskan pendidikan ke jenjang Strata 2 di American University (AU) Washington DC antara Agustus 2002 hingga  Mei 2004.
Tahun itu pula, saya pulang ke Indonesia dan bergabung dengan The Blora Institute  (The   Blora Center) di Jakarta pada Desember 2004, dan menjabat  Direktur, Opini Publik & Studi Partai Politik.  Profesi dan posisi mulai berwarna-warni. Tahun 2005 misalkan, saya mulai merambah dunia politik praktis dan menjadi Ketua Bidang Pusat Informasi, BAPPILU DPP Partai Demokrat. Pada 2006, diserahi tanggung jawab untuk memegang Koran Kabinet dengan posisi  Pemimpin Redaksi. Lalu pada 2006  menjadi Redaktur Pelaksana website kepresidenan www.presidensby.info.
Di tahun 2006 juga, saya diserahi tanggung jawab untuk menjadi  Pemimpin Redaksi koran harian nasional Jurnal Nasional, Jakarta.  Sementara dunia kewartawanan berjalan, karir politik dan organisasi terus berlangsung. Pada 2008, saya menjadi penasihat Forum Harmoni Nusantara (FORSAS), Jakarta, sampai sekarang. Di organisasi kewartawanan sendiri, saya menjadi Direktur Program Hubungan & Kerjasama Luar Negeri, Persatuan Wartawan Indonesia Pusat, Jakarta, sejak 2008.
Tahun 2009, saya terpilih menjadi anggota DPR-RI periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Jatim 7 yang meliputi Ponorogo, Magetan, Ngawi, Pacitan,  dan Trenggalek. Saya ikhlas berbakti untuk negeri, dengan dunia yang saya pilih, dan mudah-mudahan semua itu memberi manfaat untuk Indonesia yang lebih baik kelak.




Saturday 7 November 2015

#MedanMengadili TAMPIL BEDA

Tidak lama lagi, 'Mengadili Calon Walikota Medan' akan segera berlangsung. Antusias pemuda Kota Medan untuk menghadiri acara ini mulai bermunculan. Kicauan di twitter dengan tagar #MedanMengadili pun mulai ramai. 


Semangat pemuda Kota Medan ini menunjukkan bahwa warga Medan sudah mulai cerdas dalam memilih. Kesempatan bertanya secara langsung kepada para calon pemimpin ini terlihat tidak ingin disia-siakan begitu saja. 

Acara yang pertama kali diadakan di Indonesia terhadap para calon Walikota ini memiliki hal unik. Kedua calon tidak dipertemukan dalam satu panggung di waktu yang sama. Setiap calon memiliki waktu masing-masing untuk berdiri di depan dan menanggapi berbagai pertanyaan dari warga Kota Medan yang hadir. Kedua calon Walikota juga tidak didampingi oleh pasangan masing-masing calon, masing-masing partai pendukung serta tidak menunjukkan atribut pendukung manapun. Para Calon hanya menanggapi sendiri pertanyaan dari warga Kota Medan.

Acara ini juga akan dimeriahkan dengan penampilan musik akustik serta penampilan dari Teater O. Jadi, jangan sampai terlewatkan acara ini. Jadilah saksi kemeriahan panggung demokrasi Kota Medan "Mengadili Calon Walikota Medan" Sabtu, 14 November 2015 Pukul 16:00 WIB s- selesai. Gratis dan dibuka untuk umum. Kenali calonmu untuk menjadi Walikotamu.






Friday 6 November 2015

KARENA CALON PEMIMPIN PERLU DIUJI DAN DIADILI



Pilkada Kota Medan akan segera berlangsung pada 9 Desember 2015. Mari kenali para calon, Tanyakan visi misi, rekam jejak secara langsung para calon Walikota Medan. 

Catet tanggal mainnya
Hari, Tanggal : Sabtu, 14 November 2015
Pukul : 16:00 WIB s/d selesai
Tempat : Warkop Medan (Jalan Cik Ditiro, Medan)

Terbuka untuk Umum

Gratis......

Thursday 9 July 2015

Kelas Ramadhan Yayasan Dian Bersinar Medan




Hari Sabtu Tanggal 4 Juli 2015 Turun Tangan Medan mengadakan KELAS RAMADHAN di Yayasan Dian Bersinar Jalan Gandhi No.112. Anak-anak mulai berkumpul pukul 12.00, kelas dibuka dengan shalat zuhur berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan materi "Makharijul Huruf atau tempat keluarnya huruf-huruf pada saat dilafalkan (bagaimana melafalkan huruf hijaiyah dengan baik dan benar)".  



Kelas kedua adalah kelas edukasi &motivasi,dikelas ini anak-anak menonton kartun muslim yang mengajarkan bagaimana tata cara berwudhu yang baik serta perintah wajib shalat 5 waktu dan sejarah tentang shalat tarawih. Setelah itu anak-anak menonton kisah nabi yang berjudul "Muhammad SAW dan Pengemis Buta",disini mereka diajarkan bersikap lemah lembut dan pemaaf seperti Rasulullah meskipun kepada orang yang tidak menyukai mereka. Setelah shalat ashar berjamaah kelas kreatifitas pun dimulai, kelas ini tidak lagi hanya diikuti oleh anak-anak muslim seperti kelas sebelumnya tetapi seluruh anak-anak Dian Bersinar dengan latar belakang agama yang berbeda-beda. 



Kelas dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kecil yang mewarnai gambar-gambar dan kelompok besar yang menghias telur mainan menjadi bentuk-bentuk yang lucu. Pukul 17.30 Relawan Turun Tangan Medan memberikan Hadiah-hadiah kepada anak-anak yang aktif dikelas dan anak-anak yang memiliki kreatifitas yang Indah. Penilaian ini dilakukan sepanjang diadakannya Kelas Ramadhan. Sebelum masuk waktu berbuka puasa anak-anak mendengarkan tausiyah tentang "menjaga kerukunan antar umat beragama". Acara diakhiri dengan berbuka bersama seluruh anak-anak Dian Bersinar dan Relawan Turun Tangan Medan. 

Semoga acara ini menjadi ladang berkah untuk Turun Tangan Medan. Dan dengan selesainya acara ini dapat mempererat rasa persaudaran para relawan. Terima kasih kepada para pejuang atas partisipasi dan kontribusi hingga tersukseskannya acara ini. (Relawan Turun Tangan : Acme Admira Arafah )






Sunday 28 June 2015

Pembukaan Pesantren Kilat Ramadhan 1436 H Berjalan dengan Khidmat




Medan (Kampung Aur), 28 Juni 2015, Pesantren Kilat Ramadhan 1436 H (PKR) telah dibuka oleh Ketua Kenaziran Mesjid Jami’ Aur, meski jadwal yang ditentukan sedikit molor dari yang semestinya. Acara pembukaan yang dibawakan oleh Pak Icap (warga Kampung Aur) ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an oleh salah seorang peserta PKR yang bernama Fadhila dan dilanjutkan dengan tausyiah yang disampaikan oleh tokoh masyarakat setempat.
                
Dalam tausyiahnya, Beliau sangat memberikan apresiasi terhadap kehadiran Turun Tangan Medan yang mau melaksanakan PKR di kampung aur yang terletak di pinggiran sungai deli Jalan Brigjen Katamso, Medan (Belakang Kantor Harian Waspada).



Turun Tangan Medan yang diwakili oleh Musthofa HSB menyampaikan dalam kata sambutannya bahwa PKR ini adalah kesempatan baik yang tidak boleh dilewatkan oleh Turun Tangan Medan untuk berbuat sekaligus beribadah di bulan yang penuh berkah ini. Begitu juga bagi para peserta PKR yang merupakan adik-adik warga kampung Aur agar tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar dengan para instruktur yang akan mengisi PKR nantinya selama 5 hari kedepan.

Pesantren Kilat Ramadhan yang mengangkat tema ‘Membangun Anak Negeri yang Berwawasan Luas dan Berakhlakul Karimah’ ini tidak seperti PKR pada biasanya yang hanya diisi dengan pengetahuan agama semata. PKR ini ditambah dengan pengetahuan umum yang ditujukan untuk meningkatkan jiwa Nasionalisme para peserta.

Tidak hanya relawan Turun Tangan Medan Muslim yang mengisi PKR ini, namun para relawan Turun Tangan Medan yang beragama Nasrani, Katholik dan lainnya juga ikut melibatkan diri guna mensukseskan acara ini.









Monday 15 June 2015

Yok Belajar Menggambar Bareng Bang Dodi 'Digidoy'


Beberapa waktu yang lalu tanggal 13 Juni 2015, Turun Tangan Mengajar bersama dengan Dodi Pratama  Dari Digidoy mengajar anak-anak kelas 1-6 dari SD PAB-TI. Tema hari ini adalah menggambar sahabat terbaik mereka sendiri. Dodi memulai dengan mengajarkan menggambar kepala,mata,hidung,dan rambut. Anak-anak mengikuti Dodi dan mulai menggambar sahabat mereka dengan gambar-gambar yang lucu. Setelah itu mereka diminta menuliskan nama dan menceritakan sifat sahabatnya. 

Satu persatu dengan dibimbing dengan kakak-kakak dan abang-abang dari TTM maju kedepan. Banyak juga yang malu-malu untuk menceritakannya. Kegiatan ditutup dengan photo bersama, dan ternyata pada hari tersebut anak-anak PAB-TI mengambil rapot hasil belajar mereka. Semoga kegiatan hari tersebut membuka bakat-bakat mereka dan menjadi inspirasi mereka dalam menggambar. (Acme Admira Arafah-Relawan Turun Tangan)







Lagi, Turun Tangan Medan "Berulah"


Kampung Aur, Medan, 14 Juni 2015, Turun Tangan Medan bekerjasama dengan Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (TBM FK-UISU) melakukan kegiatan khitanan massal di Kampung Aur, Kec. Medan Maimun, Sumatera Utara (14/6), dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini juga dibantu masyarakat Kampung Aur, komunitas Laskar Bocah Sungai Deli (Labosude), Sanggar Perkasa, dan Komisi Perlindungan Anak (KOPA). Dalam kegiatan ini, 43 mahasiswa kedokteran diturunkan dan 35 anak turut dikhitan.
Shandy Mega, ketua TBM FK-UISU, menuturkan bahwa kegiatan ini memiliki manfaat besar bagi masyarakat terutama di Kampung Aur. "Kegiatan ini diharapkan selain membantu masyarakat secara sosial, juga bisa mendekatkan diri masyarakat kepada nilai Islam, mengingat khitan adalah salah satu ajaran Rasul", ujarnya. Namun, kendala juga tak terlepas dari kegiatan ini. Shandy menuturkan, ada anak-anak yang tidak ikut dikhitan, sedangkan anak-anak yang sudah dikhitan mengalami sedikit gangguan. "Karena takut, ada juga anak-anak yang menolak untuk disunat, selain itu anak-anak yang sudah disunat mengalami perenggangan jahitan. Hal ini terjadi ketika anak-anak mengalami ereksi, sehingga banyak orangtua yang membawa anaknya kembali ke kami (TBM FK-UISU)". Namun, ia menambahkan, hal tersebut sudah biasa terjadi ketika anak-anak selesai dikhitan.
Sementara itu, anak-anak yang tidak dikhitan diajak tim Turun Tangan Medan melakukan  pengecatan dan penanaman tanaman dalam rangka program "Environmental Care Of Turun Tangan Medan" (ECO-TTM). Program yang sudah berjalan 3 bulan ini diharapkan mampu mengubah pola hidup masyarakat Kampung Aur terutama di bidang lingkungan.



"Kami bersama anak-anak menanam bibit, dan bibit yang kami tanam selain tanaman hias adalah tanaman yang bersifat konsumtif, seperti cabai, sawi, dan selada. Jadi ketika sudah tumbuh, masyarakat bisa memetik hasilnya sendiri", ujar Fahrul Rozi Siregar, ketua proyek.
Program ECO-TTM sudah banyak melakukan kegiatan di Kampung Aur, di antaranya senam pagi, sosialisasi, dan praktik cara cuci tangan yang baik dan benar. "Kedepannya kami akan menyumbang tong sampah bagi masyarakat Kampung Aur, agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai", ujar Rozi.
Turun Tangan adalah komunitas yang bergerak di bidang sosial dan politik yang digagas oleh Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejak Agustus 2013. Komunitas ini sudah muncul di beberapa kota, salah satunya kota Medan. Turun Tangan Medan lahir pada 12 Januari 2014 dan dikoordinasi oleh Kurnia Ramadhana. Turun Tangan Medan ikut terlibat dalam penggalangan dana untuk Daffa penderita Atresia Bilier dan Affandi penderita jantung bocor. Selain ECO-TTM, Turun Tangan Medan juga bergerak di bidang pendidikan, di antaranya "Turun Tangan Mengajar" dan "Kampung Antikorupsi". (Mhd.Tri Prayogo / Relawan Turun Tangan)

Wednesday 14 January 2015

Surga di Telapak Kaki Ibu


     Dalam rangka memperingati hari ibu yang bertepatan pada tanggal 22 Desember, Turun Tangan Medan membuat sebuah video yang terinspirasi dari puisi seorang penyair terkemuka di Indonesia, Chairil Anwar yang berjudul "Ibu"

DISKUSI INTERNAL BERSAMA ANIES BASWEDAN

   

     Awal mula rencana, Turun Tangan Medan akan memeriahkan hari ulang tahun dengan mengundang beberapa orang berpengaruh atas terbentuknya Turun Tangan. Diantaranya Anies Baswedan selaku insiator gerakan nol rupiah ini. Namun dikarenakan berbagai kesibukan sebagai menteri pendidikan dasar dan menengah beliau tidak dapat hadir. Tapi keberuntungan berpihak ke Turun Tangan Medan. Anies Baswedan diundang sebagai pembicara di pelaksanaan seminar Menyongsong MEA 2015 yang diselenggarakan Harian Waspada Medan pada Sabtu, 10 Januari 2015. Mendengar kabar baik ini, para relawan langsung menyusun rencana pertemuan dengan sang inisiator dengan mengadakan diskusi internal mengenai laporan kerja Turun Tangan Medan selama setahun ini dan rencana kerja Turun Tangan Medan ke depannya.Sehari sebelum acara pada pukul 20.00 wib, pembina Turun Tangan Medan Dwi Endah Purwanti menerima kabar melalui asisten Anies Baswedan jika beliau akan bersedia menghadiri diskusi internal bersama Turun Tangan Medan setelah menghadiri acara seminar. Koordinator Turun Tangan Medan, Kurnia Ramadhana langsung menginstruksikan kepada seluruh relawan untuk berkumpul pada Sabtu, 10 Januari 2015 pukul 12.00 di restoran Laksamana Mengamuk di jalan STM Medan. Tepat pukul 12.00 seluruh relawan yang berjumlah 90 orang sudah berkumpul menanti hadirnya sang inisiator. Sembari menunggu hadirnya Anies Baswedan salah satu relawan Lorenza Sianturi mengajak para relawan untuk memberikan testimoni mengenai apa itu turun tangan. Satu persatu relawan maju memberikan argumennya apa itu Turun Tangan Medan. Salah satu relawan bernama Yoan Tanjung mengatakan “Turun Tangan itu Benci (benci melihat ketidak pedulian terhadap bangsa ini), Turun Tangan itu Cemburu (cemburu karena kesenjangan antar setiap lapisan masyarakat yang tidak bisa bersatu dalam mentebarkan virus kebaikan) dan Turun Tangan itu Frustasi (frustasi karena kebaikan saat ini dianggap hal yang tabu dan orang baik hanya dianggap mitos dalam dunia dongeng”.
   Testimoni demi testimoni yang relawan ungkapkan dan tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 15.00 wib. Anies Baswedan belum juga hadir. Ternyata beliau melakukan blusukan ke salah satu SMK yang ada di kota medan. Relawan terus menunggu berharap Anies Baswedan segera hadir dan punya waktu yang lama untuk berdiskusi dengan Turun Tangan Medan.Tepat pukul 16.00 wib. Anies Baswedan tiba di Restoran Laksamana Mengamuk. Tepuk tangan dan Sorak riuh para relawan mengantarkan Anies Baswedan ke ruangan diskusi. Anies langsung menyalami satu-persatu para relawan sembari mengatakan “Terima kasih ya!!”. Senyum sumeringah dan mata yang menyala langsung terlihat dari wajah para relawan. Setelah menyalami seluruh relawan Anies duduk dan mendengarkan salam pembuka oleh koordinator Turun Tangan Medan Kurnia Ramadhana, mem-flashback bagaimana terbentuknya Turun Tangan Medan dan kegiatan apa yang telah dilakukan selama setahun ini. Lalu Anies Baswedan memberikan wejangan kepada para relawan Turun Tangan Medan. Anies mengatakan “Yang kita fokuskan hanya pada menyelesaikan berbagai masalah. Jangan hiraukan orang-orang yang hanya mengeluh dan memerintah. Tapi kita juga jangan menjadi orang yang menyelesaikan masalah lalu bicara, anda tidak kerja ya? Anda tidak ikut menyelesaikan masalah ya? Biarlah mereka tersadar dengan melihat apa hasil yang telah kita capai. Bukan dari kata-kata yang sebenarnya akan merendahkan diri kita sendiri”. Begitu banyak wejangan yang Anies katakan, semua kata-katanya adalah kata-kata yang sederhana yang menjadi nasihat disepanjang perjalanan para relawan berjuang menyelesaikan berbagai masalah yang ada di indonesia.
    Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 17.15 wib. Anies sudah harus berada di bandara Kualanamu karena keberangkatannya menuju jakarta pada pukul 18.00 wib. Wajah murung tampak dari para relawan karena harus menyudahi diskusi ini. Juga tampak wajah yang sangat kecewa dari beberapa relawan yang sangat mengagumi sosok Anies Baswedan yang ingin foto bersama tapi karena katerbatasan waktu, mereka harus mengurungi niat. Tapi inti dari segalanya adalah Anies Baswedan berhasil mengubah skeptis orang banyak mengenai orang-orang yang mau melakukan sesuatu harus dibayar dulu, harus ada imbalan tertentu yang harus diterima. 42.963 relawan Turun Tangan yang ada di indonesia telah membuktikan. Mereka adalah pejuang nol rupiah yang tidak mau tinggal diam dan terus berkomitmen untuk turun tangan. Semangat terus!! Pejuang bukan?! HADAPI!!!  (Penulis : Sarah Nur Asyiah, Relawan Turun Tangan)